Mafaza Adiwiyata karnaval

GAIRAH WARGA MAFAZA DALAM KARNAVAL ADIWIYATA BANTUL 2018

Mafaza Adiwiyata karnaval

GAIRAH WARGA MAFAZA DALAM KARNAVAL ADIWIYATA BANTUL 2018

Bantul, mafaza.sch.id – Pada 18 Maret 2018  pukul 08. 00,  kontingen MA. Mafaza meluncur menuju Lapangan Trirenggo, Bantul. Sebanyak 20 siswi-siswa Mafaza mengenakan busana dan aksesoris yang terbuat dari barang-barang bekas, seperti koran dan plastik. The Queen of Mafaza menjadi tema kebanggaan yang diusung mereka saat mengikuti “Proudly Present: Recycle Fashion Carnival 2018”.

Karnval ini diselenggarakan oleh Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) AMOR Kabupaten Bantul yang bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata, dan Dimas Diajeng Kabupaten Bantul. Festival berjalan dalam rangka menggairahkan Hari Peduli Sampah Kabupaten Bantul 2018. “Dengan mengikuti festival ini, kita dapat mengevaluasi diri untuk mengembangkan kreativitas melalui barang bekas. Tidak sekadar dari koran dan plastik saja, karena ternyata di sana kita dapat melihat begitu banyak barang bekas yang dapat kita daur ulang menjadi kerajinan yang bermanfaat”, ujar Eko Budianto S.Or salah satu pembina kontingen MA Mafaza.

Meskipun menempuh jalan sepanjang 3 km di bawah terik matahari yang panas, semangat pasukan The Queen of Mafaza tetap berkobar. Dengan kreasi hasta karya sendiri, mereka kian tampil percaya diri dan bangga dengan madrasah Adiwiyata Mafaza Bantul.

Mafaza Adiwiyata karnaval
mafaza.sch.id

“Rasanya tuh capek, panas, pusing semua campur menjadi satu. Tapi saya sangat senang mengikuti karnaval ini. Karena saya baru pertama kali mengikuti ajang festival semacam ini dan dari situ saya melihat sampah itu bagaikan emas. Unik dan menjadi berharga”, tanggap salah satu peserta, Halimah as-Sa’diyah kelas X.

Mafaza Adiwiyata karnaval
mafaza.sch.id

“Ya biar mereka bisa mengetahui dunia luar tentang kreativitas pengolahan sampah”, ungkap Neneng Putri, pembina Mafaza. Hal yang senada juga disampaikan Murni Khasbiyati, “ini dapat memupuk daya imajinasi mereka untuk meningkatkan kreasi santri-santri Mafaza”, demikian paparnya usai karnaval yang diikuti peserta dengan kategori individu dan kelompok (10-21 orang), yang masing-masing kategori dibedakan menurut jenjang SD-SMP, SMA, dan umum. Partisipasi MA. Mafaza diharapakan dapat lebih menumbuhkan kepedulian semua elemen madrasah terhadap kesehatan lingkungan. (Siti/MR)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *