Karya Mafaza

Sajak-Sajak Rifqatul Abbas

Karya Mafaza
dakwatuna.com

 

  • Aku bukanlah dalam nalarmu

 

Padamu Kusegala Pasrah

 

tuhan pada-mu kusegala pasrah

benamkanlah rasa itu padaku

terbitkanlah cahaya itu dalam jiwaku

agar kujadikan lentera dalam napas hidupku

 

rasa cinta hanya pada-mu

dahaga ini telah kuhilangkan

bunga kembang harum mewangi

kuhisap di setiap detik nadiku

 

kutidak bisa tertawa dalam lembaran kebahagiaan

kuhanya menangis saat datang hitam putihnya hidup

 

tunduk aku terbelenggu luka

lepas aku berkalung rindu

rindu pada-Mu saat kucerahkan hati

pada-Mu kusegala pasrah.

 

Yogyakarta, 10 Maret 2018

 

Hidup dan Rindu

 

Dalam luasnya lautan hidup

kuberlayar menapaki hari

bersinggah dalam detik

berlanjut dalam kurun.

 

Jiwa ini jauh merindu

sang Khalik yang menunggu

tatkala maut datang menjemput

nyawa pun melambai pada raga yang kaku

 

Yogyakarta, 21 Maret 2018

 

Untukmu Para Pemimpin

 

Aku bukanlah seorang profokator

aku hanyalah sebuah mediator

sampaikan salamku padamu saudaraku

bangsaku hampir hancur karena kelemahan pemimpin

 

Negeriku telah dikuasai keserakahan

bukannya mengabdi padanya dengan kepasrahan

tapi hendak menumbangkan ketuhanan

orang ceramah kau katakana makar.

 

Hendak ke mana kau bawa pusakaku

darah air mata bertumpahan deminya

dwi warna tak pernah berkibar di atas pusakaku

kalau hanya dengan perjuangan tanpa kekuatan.

 

Aku bukanlah profokator

aku hanyalah mediator

takbir menggema darah mendidih

Laillaha illallah itulah kekuatan

dalam dada para pejuang.

 

Yogyakarta, 17 Februari 2018

 

Kumerindu

 

Telah hilang warna dunia di mataku

pupus sudah harapan dan kenyataan

petang datang membayang pada sebuah wajah

diriku telah terjatuh dalam kubangan rindu yang tiada tepi.

 

Di pangku napas kumasih mengharapkanmu

datanglah walau kau tak mau menatapku

biarkanlah luka ini terbang bersama burung-burung senja

sebab dalam matamu kudapati kedamaian.

 

Yogyakarta, 24 Maret 2018

 

Kubermimpi

 

Jarak bukanlah halangan

keterpisahan tak memisahkan

tapi ini sebuah perjuangan

dalam menuju kesuksesan.

 

Diriku tak pernah berhenti tuk maju

ilmu bagiku adalah segalanya

tuk mencapai ma’rifatMu

maka dengan asmaMu kumemulai

 

Bismillah…

 

Yogyakarta, 24 Maret 2018

 

*) Sajak-sajak ini ditulis Rifqatul Abbas yang bergiat di Lembah Literasi Mafaza Yogyakarta (L2MY)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *