Sajak-sajak Tri Rizka Muftiyani

Mbah
Mbah
engkau adalah anugrah terhebat untukku
tiada kau pernah lelah untukku
senyummu slalu mewarnai langkahku
walaupun aku slalu mengecewakanmu
kau adalah hal terindah yang kupunya
terima kasih untuk semua jasa-jasamu
kutahu kutakkan bisa membalasnya
hanya kata terima kasih yang dapat kuucapkan
melalui puisi sederhana ini
aku menyayangimu lebih dari apapun
Yogyakarta, 8 September 2018
Menyesal
Berharap
hanya itu yang dapat kulakukan
kala aku mencintaimu
namun kini aku tersadar
untuk apa aku mengharapkan cintamu?
cinta yang tak akan pernah ada
Andai kudapat memutar waktu
takkan kubiarkan hatiku terjatuh
takkan kubiarkan jiwaku menantimu
karena pada akhirnya
kamu hanyalah penyesalan terbesarku
Yogyakarta, 8 September 2018
Masa lalu
Kuteringat
akan semua kisah kita
akan semua cerita kita
senyummu yang slalu kembali ke rasa
namnu kini kisah kita tlah menjadi cerita
ingatkah kau semua kisah kita?
ingatkah semua cerita lalu kita?
dan kini, kenapa kau memilih pergi
bersama ribuan mimpi kita
yang tak pernah tergapai
Yogyakarta, 8 September 2018
Penulis lahir di Banyumas dan pegiat Lembah Literasi Mafaza Yogyakarta (L2MY).