Sajak-sajak Febriyan Rizky Yusuf

Sajak-sajak Febriyan Rizky Yusuf

Tanah Lahirku

 

engkau adalah tempatku

sejuk ketika berada di sana

sungguh elok pemandanganmu

 

oh desaku

hijau pemandangan alammu

memesona fauna flauramu

ketika aku jauh di sana

ku selalu teringat akan kau

 

oh desaku

kecilku disana

besarku di sana pula

gelisah diri ini karena jauh darimu

jiwa bagai tak berraga lagi

kau selalu terbayang ketika aku jauh di sana

jiwa dan raga ini terasa kau panggil

 

oh desaku

banyak di luar sana yang indah alamnya

namun hanyau kau yang terindah di jiwa dan di hati

kanku kenang meski jauh di sana

kan kuukir namamu di lubuk hati ini

 

Mafaza, 03 Maret 2018

 

 

Angin

 

oh angin

tiada yang tau wujudmu

tiada yang tahu pula asalmu

hanya dapat kuraskan kehadiranmu

 

oh angin

engkau datang dengan tiba-tiba

sejuk udara karenamu

engkau mengajak pepohonan menari

mengikuti alurmu

 

oh angin

engkau telah membawa butiran debu

memporandakan yang kau lewati

menyapu bersih perkotaan

 

oh angin

tiada yang tau kapan engkau dating

dan kapan engkau akan pergi

sungguh sangat misteri

terkadang engkau bersahabat dengan alam

terkadang kau bermusuhan pula dengan alam

 

Mafaza, 03 Maret 2018

 

 

Rey

 

ketika senja sirna

burung malam mulai berkeliaran

awan putih mulai surup

Rey

 

ketika jarak memisahkan kita

hati ini terasa bimbang

resah jiwa ini memikirkan engkau

Rey

 

sunyinya hidup ini tanpa kehadiranmu

ku ukir namamu dalam hatiku

ketika ku mencoba melupakanmu

akan tetapi hati ini selalu memanggil namamu

Rey

 

kupanggil namamu di setiap doaku

hanya amanah yang menjadi penjaganya

kuberdoa kepada sang ilah

untuk mempersatukan kita

kedalam ikatan yang suci

 

Mafaza, 03 Maret 2018

 

*) Penulis adalah pegiat Lembah Literasi Mafaza Yogyakarta (L2MY)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *