Manfaat Qurban: Penghapus Dosa dan Pembersih Jiwa yang Menyentuh Hati

Manfaat Qurban sebagai Penghapus Dosa

Sumber : kupang.tribunnews.com

Dalam agama Islam, ibadah qurban memiliki makna dan manfaat yang sangat penting. Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia merayakan Idul Adha dengan melaksanakan ibadah qurban. Tidak hanya sebagai bentuk pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT, qurban juga memiliki manfaat yang luar biasa dalam menghapus dosa dan meningkatkan keimanan.

Dalil berqurban dalam Al-Qur’an menjadi dasar penting dalam menjalankan ibadah qurban. Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam, memberikan petunjuk dan tuntunan yang jelas mengenai pelaksanaan qurban. Salah satu ayat yang berkaitan dengan ibadah qurban terdapat dalam surah Al Kautsar  ayat ke-2 yang berbunyi:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

Artinya: “Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)”. 

Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ra sebagaimana dalam Majmu’ Fatawa (16/531-532) ketika menafsirkan ayat kedua surat Al-Kautsar menguraikan : “Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan beliau untuk mengumpulkan dua ibadah yang agung ini yaitu shalat dan menyembelih qurban yang menunjukkan sikap taqarrub, tawadhu’, merasa butuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, husnuzhan, keyakinan yang kuat dan ketenangan hati kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.”

Dan juga ayat yang sering dikaitkan dengan ibadah qurban adalah ayat ke-28 dalam Surat Al-Hajj, yamg berbunyi:

لِّيَشْهَدُوْا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْلُوْمٰتٍ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۚ فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْبَاۤىِٕسَ الْفَقِيْرَ ۖ

 artinya: ” Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mere-ka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang diberikan Dia kepada mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya (daging qurban) dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir”.  Ayat ini menegaskan bahwa ibadah qurban merupakan suatu bentuk pengorbanan yang ditujukan kepada Allah SWT.

Dalam ayat ini, Allah SWT memberikan arahan kepada umat-Nya agar menyebut nama-Nya saat melaksanakan ibadah qurban. Dengan menyebut nama Allah, tindakan pengorbanan tersebut diangkat menjadi ibadah yang diterima dan mendapatkan keberkahan. Dalam konteks ini, berqurban bukanlah sekadar penyembelihan hewan semata, tetapi merupakan ibadah yang melibatkan kesadaran diri sebagai hamba yang tunduk dan patuh kepada perintah-Nya.

Ayat tersebut mengisyaratkan pentingnya melaksanakan qurban pada hari-hari yang teratur tertentu, yaitu pada hari raya Idul Adha. Hari raya tersebut adalah waktu yang ditentukan oleh agama Islam untuk melaksanakan ibadah qurban secara bersama-sama. Dengan melakukan qurban pada hari yang ditetapkan, umat Muslim saling menguatkan dan memperkokoh rasa persaudaraan serta kebersamaan dalam menjalankan ibadah ini.

Tafsir ayat diatas menyoroti aspek sosial dan kemanusiaan dalam ibadah qurban. Berqurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi juga tentang berbagi dan membantu sesama. Daging qurban didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan, sehingga menyebarkan kebahagiaan dan mengurangi penderitaan bagi mereka yang kurang beruntung. Ibadah qurban memperkuat rasa persaudaraan, kepedulian sosial, dan kepedulian terhadap kaum dhuafa, yang merupakan nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi dalam Islam

Imam Malik dan Imam al-Syafi`i Hukum berqurban  berkurban merupakan sunnah muakkadah. Sedangkan Imam Abu Hanifah memiliki pendapat bahwa ibadah kurban bagi masyarakat yang mampu dan tidak dalam keadaan safar (bepergian), hukumnya adalah wajib. (Ibnu Rusyd al-Hafid: tth: 1/314).

   ibadah qurban sering dikaitkan dengan Surah Al-Hajj ayat ke-37, yang berbunyi:

لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ

 “Bukanlah daging dan darahnya yang sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah taqwa dari kalian.” Ayat ini mengingatkan umat Muslim bahwa yang utama dalam ibadah qurban bukanlah daging atau darah hewan qurban yang disembelih, tetapi lebih pentingnya adalah kesalehan dan ketakwaan hati yang tercermin dalam niat dan amal perbuatan kita.

Dengan memahami dalil berqurban Al-Qur’an, umat Muslim diingatkan untuk menjalankan ibadah qurban dengan penuh kesadaran, keikhlasan, dan kepatuhan kepada perintah Allah SWT. Ibadah qurban bukan hanya sekedar ritual, tetapi juga merupakan wujud pengorbanan dan ketaatan yang mendapatkan keridhaan-Nya.

Selain Al Qur’an, Hadits-hadits yang berkaitan dengan ibadah qurban adalah sumber penting bagi umat Muslim dalam memahami dan mengamalkan ibadah ini. Hadits-hadits tersebut memberikan petunjuk dan tuntunan yang kuat mengenai pelaksanaan, manfaat, serta hikmah dari ibadah qurban.

Salah satu hadits yang terkenal mengenai berqurban adalah hadits yang, di mana Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Barang siapa yang memiliki kemampuan untuk berqurban namun tidak melakukannya, maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah). Hadits ini menunjukkan pentingnya ibadah qurban dalam agama Islam, sehingga Rasulullah mengingatkan umat Muslim untuk melaksanakannya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Selain itu, hadits lain yang relevan dengan berqurban adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi, di mana Rasulullah bersabda: “Tidak ada suatu amalan pun yang dilakukan oleh manusia pada hari raya Kurban yang lebih dicintai Allah SWT dari menyembelih hewan Kurban”. Hadits ini menekankan keutamaan dan kecintaan Allah terhadap ibadah qurban, di mana pahala dan ganjaran yang diberikan-Nya sangatlah besar.

Hadits-hadits lainnya juga menjelaskan tentang manfaat dan hikmah dari ibadah qurban. Misalnya, hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, di mana Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang berkurban dengan ikhlas karena Allah, maka darahnya akan menjadi tebusan baginya di hadapan Allah pada hari kiamat.” Hadits ini menunjukkan bahwa ibadah qurban memiliki keutamaan yang besar, termasuk dalam menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan.

Hadits-hadits tersebut memberikan arahan dan motivasi kepada umat Muslim untuk melaksanakan ibadah qurban dengan niat yang tulus ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Dengan melaksanakan qurban sesuai dengan tuntunan Rasulullah, umat Muslim dapat meraih pahala yang besar, pengampunan dosa, serta mendapatkan keridhaan Allah SWT.

Penting bagi umat Muslim untuk merujuk kepada hadits-hadits sahih dan mengikutinya dalam melaksanakan ibadah qurban. Hadits-hadits tersebut merupakan petunjuk yang jelas dan otoritatif yang berasal langsung dari Rasulullah Muhammad SAW, sebagai sumber inspirasi dan panduan bagi umat Muslim dalam menjalankan ibadah qurban secara benar dan penuh keberkahan.

Selain itu, pendapat ulama merupakan sumber penting dalam memahami dan mengaplikasikan ibadah qurban. Para ulama memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam terkait hukum, tata cara, serta manfaat dari ibadah qurban. Dalam konteks ini, pendapat ulama dapat menjadi panduan bagi umat Muslim dalam menjalankan qurban secara benar dan bermanfaat.

Dalam rangka memperoleh pemahaman yang akurat dan mengikuti ajaran agama secara benar, umat Muslim dianjurkan untuk merujuk kepada ulama dan ahli agama yang memiliki pengetahuan dan otoritas dalam masalah ibadah qurban. Pendapat ulama dapat menjadi pedoman yang dapat dipercaya untuk menjalankan ibadah qurban dengan benar, sesuai dengan tuntunan agama, serta mendapatkan manfaat spiritual dan sosial yang diharapkan.

Dengan memahami pendapat ulama, umat Muslim dapat melaksanakan ibadah qurban dengan keyakinan, kepatuhan, dan kepedulian sosial yang sesuai dengan ajaran agama. Pendapat ulama menjadi sumber pengetahuan dan petunjuk yang berharga dalam memperoleh manfaat spiritual dan sosial dari ibadah qurban.

Hadits-hadits yang berkaitan dengan berqurban juga memberikan penjelasan tentang keutamaan dan manfaat dari ibadah ini. Misalnya, hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Dawud, Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Tidaklah seorang hamba berqurban pada hari Raya Idul Adha dengan ikhlas karena Allah melainkan dosa-dosanya akan diampuni sebanyak bulu-bulu hewan qurban, dan tidaklah darah hewan itu jatuh ke tanah sebelum Allah mencatatnya sebagai amal kebaikan baginya.”

Jika Anda ingin merasakan manfaat qurban dan berbagi kebahagiaan dengan mereka yang membutuhkan, mari bergabung dan berqurban di Panti Asuhan Mafaza. Bersama-sama, kita dapat mewujudkan semangat pengorbanan, keimanan, dan kemanusiaan dalam ibadah qurban. Segera kunjungi website kami di ma-mafaza.sch.id atau  linktr.ee/pantiasuhanmafaza untuk informasi lebih lanjut bisa juga hubungi dan ikut berpartisipasi dalam ibadah qurban di Panti Asuhan Mafaza.

Di tengah nilai-nilai yang dihadirkan oleh ibadah Qurban, mari kita mempertimbangkan untuk berqurban di Panti Asuhan Mafaza. Panti Asuhan Mafaza adalah sebuah lembaga yang peduli terhadap anak-anak yatim dan dhuafa. Dengan berqurban di Panti Asuhan Mafaza, kita dapat memberikan manfaat langsung kepada anak-anak yang membutuhkan dan mengalirkan kasih sayang serta kepedulian kita sebagai insan beriman.

Melalui kontribusi berqurban di Panti Asuhan Mafaza, kita dapat berpartisipasi dalam ibadah yang mampu menggugurkan dosa-dosa kita. Berqurban di lembaga ini memberikan kesempatan bagi kita untuk menjalankan ibadah dengan tulus ikhlas dan memberikan manfaat yang nyata kepada sesama manusia. Marilah kita merenungkan makna berqurban dan melibatkan diri kita dalam ibadah yang mendatangkan berkah dan pahala yang melimpah.

Dengan demikian, mari kita tingkatkan kepedulian sosial dan menguatkan ikatan keimanan kita melalui berqurban. Sambutlah kesempatan berqurban di Panti Asuhan Mafaza sebagai wujud nyata dari ibadah pengorbanan, kemanusiaan, dan tradisi keimanan kita. Ayo, bergabunglah dengan Panti Asuhan Mafaza dalam menjalankan ibadah Qurban untuk menggapai pengampunan dan keberkahan Allah SWT.

Jangan sia-siakan kesempatan ini. Bersama-sama kita dapat memberikan perubahan positif dalam hidup anak-anak yatim dan dhuafa di Panti Asuhan Mafaza. Mari bergandengan tangan dalam berqurban dan berbagi kebaikan kepada mereka yang membutuhkan. Berqurban menggugurkan dosa, memperkuat ikatan keimanan, dan mewujudkan kemanusiaan yang sejati. Ayo, berqurban di Panti Asuhan Mafaza dan bergabunglah dalam amal kebaikan ini!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *