Nawung Putri Malu dari Jawa merupakan novel pertama karya Galuh Larasati. Ia adalah seorang guru privat bahasa Inggris yang sebelumnya pernah bekerja di bidang industri pariwisata selama 12 tahun.
Novel dengan 336 halaman tersebut menyajikan cerita yang sangat menarik, penuh deru semangat dan menginspirasi. Berawal dari sebuah desa bernama Kenayan di Borobudur, Nawung kecil yang cerdas dan berasal dari kalangan keluarga yang miskin selalu mengisi waktu luangnya dengan rajin membaca buku. Dengan dedikasih kedua orang tuanya beserta kedua kakaknya, Nawung tumbuh secara alamiah melalui pemahaman yang kental tentang filosofi orang Jawa. Kakaknya Priyo dengan telaten mengajarinya berbahasa Inggris setiap harinya, sehingga ketika Nawung menginjak bangku sekolah dasar kelas dua ia sudah mahir speaking inglish dibandingkan teman-teman sebayanya. Melalui kak Jay, diri Nawung dialiri dengan keindahan berseni menyanyikan berbagai macam jenis lagu menggunakan iringan gitar. Maka Nawung belia sudah terlekat dengan eratnya tata kromo, pandai berbicara bahasa Inggris dan mencintai seni.
Nawung muda memimpikan dapat menyaksikan salju di negara Jepang dan mendirikan sekolah yang lengkap dengan perpustakaan berisi segala macam ilmu pengetahuan, karena keinginannya yang tinggi untuk menularkan kecintaannya terhadap buku ke anak-anak di desanya.Namun ternyata semua itu tidaklah semudah Nawung membalikan telapak tangan. Keadaan ekonomi keluarganya yang kering kerontang membuatnya sadar diri untuk melepaskan diri dari orang tua. Selepas SMA Nawung mengadu nasib ke Jakarta menjadi pembantu rumah tangga. Lalu bagaimanakah nasibnya? Apakah ia berhenti mengejar cita-citanya? Bermula dari kisah inilah pembaca akan disuguhkan berbagai peristiwa yang tak terduga yang dibaliknya terdapat hikmah yang dapat menggugah pandangan hidup.
Di samping itu pula, dalam novel ini pembaca akan menikmati kisah Nawung dengan Angkasa sahabat karibnya semenjak ia masih kanak-kanak dan Jonathan Van Mosow teman dekat Angkasa, seorang pemuda tampan berkebangsaan Eropa yang sangat menyukai budaya orang Jawa serta Alif kawan seperjuangannya menjejak karir di kota Yogyakrta. Alif dalam kehidupan Nawung adalah sosok penghibur baginya tatkala tengah dirundung kesedihan. Seiring berjalannya waktu jalinan persahabatan antara ia dan Alif berubah menjadi ikatan asmara. Namun pertalian asmara yang dijalani Nawung penuh dengan lika-liku dan menuntutnya untuk memilih salah satu diantara mereka. Siapakah yang akan dipilih Nawung? dalam kisah ini pembaca akan disadarkan akan hakikat cinta dan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Samubarang ngelmu kuwi uga kebudayaan, amarga kabudayaan kuwi landhesa ning samubarang ngelmu kang ngawiji ing rasa jiwa kabeh manungsa. Itulah salah satu fiosofi yang dapat dipetik dari novel tersebut. Dilihat dari segai gaya bahasa yang digunakan Galuh Larasati sangatlah ringan dan mudah dipahami. Dari sisi yang lainnya novel ini juga dilengkapi dengan ilustrasi cerita sehingga tidak nampak monoton dan memudahkan pembaca untuk memahami alur kisahnya dengan baik.
Identitas Buku
Judul : Nawung Putri Malu dari Jawa
Penulis : Galuh Larasati
Penerbit : Galang Pustaka
Cetakan : Pertama, 2013
Tebal : 336 Halaman
Diresensi oleh Siti Mu`jijatirahmah, santri yang bergiat di Lembah Literasi Mafaza Yogyakarta (L2MY).
Ping-kembali: Sajak-sajak Siti Mukharomah - MADRASAH ALIYAH MAFAZA BANTUL
Ping-kembali: Lukisan Nur Baitina yang Banyak Menginspirasi Temannya - MADRASAH ALIYAH MAFAZA BANTUL