sajak wulandari

Sajak-sajak Wulandari

 

sajak wulandari
Mafaza_semuaadaweb

Dengarkan Rasa

 

Di sini aku selalu berpikir

tentang sikap dan perkataanmu

yang mungkin itu sebuah perhatian

akan tetapi menurutku itu bukan sebuah perhatian

melainkan sebuah pelecehan

karena perkataan yang menembus hati

pernahkah kau rasakan apa yang kurasakan

rasa yang kualami setiap hari

rasa yang terus menjadi-jadi

seperti kaca yang pecah tak bisa kembali

bisakah kau menjaga hati

ciptaan Tuhan yang lemah ini

lemah karena luka di hati

mungkin itu sebuah perkataan biasa

tetapi sesuatu yang biasa

tak selalu kau anggap remeh

wahai para insan

maafkan sikap dan perkataanku

yang mungkin menyinggung hati

aku selalu berusaha tuk berubah

tapi perubahan tak membutuhkan waktu yang cepat

wahai para insan

tolong tuntun aku ke jalan-Nya

buat hidupku menjadi bermakna

dalam dunia dan akhirat

 

Yogyakarta, 4 April 2018

 

Pergi

 

ku tak percaya

kau pergi selamanya

tinggalkan rindu dan luka

yang kian meradang di hatiku

tuhan

kumohon jaga dia

tempatkan belahan hatiku

di surga-Mu

saat terakhirku melihatmu

hembuskan napas terakhirmu

kumenangis pilu

hanya sesal yang terasa

saat itu

 

Yogyakarta, 28 Maret 2018

 

Ayah

 

Ayah

dulu kau adalah pahlawan hidupku

yang selalu berjuang demi keluarga kecilmu

keringatmu sebagai tanda kasihmu padaku

ayah

tahukah engkau

bahwa aku merindukanmu

kapan engkau kembali

ku ingin seperti dulu

yang slalu dalam pelukanmu

kumohon kembalilah

ayah

tahukah engkau

gadis kecilmu tlah beranjak dewasa

ia tlah berubah

kembalilah untukku

gadis kecilmu yang tlah berubah

ayah

aku slalu bermimpi tentangmu

tentang kehadiranmu disisiku

ayah dengarlah jeritan hatiku

hatiku yang tlah merindumu

 

Yogyakarta, 28 Maret 2018

 

*) Penulis pegiat Lembah Literasi Mafaza Yogyakarta (L2MY)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *