Sajak–sajak Nurul Fatimah
00.00
Malam itu langit telanjang tanpa bintang
sama sepertiku sebelum datangnya dirimu
kau datang dengan sejuta cerita
yang mengubah alur hidupku
Kala itu kita saling menghindar
agar pandangan kita tak bertemu
hingga akhirnya pukul 00.00 kau datang
beriku pelukan dan kecupan hangatmu
Mungkin ini sebuah kebetulan
kau balut tubuhmu dengan sweater merah
akupun begitu
kau gunakan arloji yang kita beli bersama
akupun begitu
Sejuta kenangan menyeruak memenuhi otakku
kisah yang dulu kita rajut
masih teringat segar dalam ingatanku
masih samakah perasaanmu padaku
cintaku yang utuh untukmu
ku bahagia denganmu
ku menyayangimu
Veteran, 4 September 2018
Kekasihku
Saat ini bertemu denganmu itu mustahil
memeluk dan mendekapmupun begitu
hatiku ini tak mampu lagi menahan rindu
yang kian lama sesakkan dada
tak henti bibir ini bershalawat menyanjungmu
sebagai penawar rindu yang kian meradang
semoga kita dapat bertemu nanti
di tempat yang terindah
ya habibi…
Veteran, 4 September 2018
Kau
Bersama puisi ini
kutuangkan segala rasa
yang timbul perlahan namun pasti
di dalam relung hati
bersamamu kubahagia
tersenyum bila melihatmu
dan melayang jika hanyut dalam tawa
tapi mengapa dirimu pergi menghilang
meninggalkan sayatan luka yang tak kunjung kering
yang semakin dalam dan akhirnya meradang
hingga buatku rapuh dan akhirnya terjatuh dalam lembah tangis
namun kini kau kembali
menjadi penawar rindu
dan menulis ulang cerita
kau dan aku bahagia
Veteran, 4 September 2018
*) Penulis lahir di Purworejo dan pegiat Lembah Literasi Mafaza Yogyakarta (L2MY).