Ayahku
Ayahku …
Ayahku seorang petani
Mengayunkan cangkul setiap hari
Menggarap sawah menanam padi
Demi masa depan anak dan istri
Selain padi juga sayuran
Oyong terong beserta bayam
Singkong juga tak dilupakan
Setiap pagi engkau bercocoktanam
Ayahku …
Engkau tumpuhan harapanku
Engkau bekerja setiap waktu
Demi masa depan aku dan adikku
Yang bercita-cita menjadi guru
Ayahku …
Aku bangga padamu
Aku akan membahagiakanmu
Dengan seluruh kemampuanku
Karena engkau segala-galanya bagiku
Mafaza, 17 November 2017
Allah Tuhanku
Allah tuhanku
Engkaulah Tuhanku …
Engkau yang menghidupkanku
Engkau pula yang mengakhiri hidupku
Karena engkau pula yang mengawali hidupku
Tak terhitung nikmat yang telah kau berikan
Tetapi tidak banyak hamba-hambaMu yang mensyukuri
Karena mereka telah tersesat dalam kegelapan
Dan tidak tahu kehendak sang Ilahi
Tuhanku …
Berikanlah kesempatan pada diriku
Untuk mendekatkan diri kepadamu
Dan ampunilah segala kesalahanku
Karena aku termasuk mengikuti nafsu
Allah Tuhanku
Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun
Dan sesunggguhnya Engkau Maha Penyayang pula
Maka ampunilah segala kesalahanku
Dan muliakanlah aku di dalam surga
Mafaza, 18 November 2017
Penulis adalah pegiat Lembah Literasi Mafaza Yogyakarta (L2MY).