Ibu
seperti air mengalir
kasih sayangmu tak pernah berhenti
seperti udara berhembus
kau kirimkan doa dengan tulus
doamu yang selalu mengikuti langkahku
dan kasih sayangmu yang tulus membuatku tak ingin jaauh denganmu
jasamu begitu besar hingga aku tak tahu
bagaimana membalasnya
ibu kau adalah yang terbaik
Ketandan, 25 Januari 2018
Jejakku yang Hilang
siang malam aku menunggu kehadiranmu
kehadiran yang tak tahu kapan datangnya
ditemani gerimisnya hujan
aku mencarimu kesana kemari
tapi
kemana kamu pergi
kenapa aku tak bisa menemukanu
apakah ini caramu meninggalkanku
hilang
Ketandan, 25 Januari 2018
Habibi
angin berhembus menyelusuri kalbu
ucapan namamu menggetarkan hatiku
aku belum pernah melihat wajahmu
tapi aku yakin wajahmu bersinar
ya rab aku merindukannya
aku ingin bertemu dengannya
walau hanya sekadar mimpi
kekasihMu
Ketandan, 25 Januari 2018
Sajak-sajak ini ditulis Heri Nuryanto yang lahir di Purworejo dan pegiat Lembah Literasi Mafaza Yogyakarta (L2MY)