Rasa
Siang maupun malam
Tak henti membayangkan
Elok paras wajahmu
Senyum dan tangis beradukan
Perlu kau ketahui
Perlu kau yakini
Dan perlu kau renungi
Rasaku masih melekat
Yogyakarta, 15/11/2017
Secuil Angan
Inilah hidupku
Takdir dan angan beradu satu
Kuratapi takdir yang telah lalu
Membangun angan tanpa batasan waktu
Angan yang mencuat tinggi
Sebab cinta yang mendasari
Doa dan usaha itu pasti
Berharap kaulah pendamping hidupku nanti
Yogyakarta, 15/11/2017
Ibunda
Parasmu mengalahkan fajar
Kasihmu sehangat mentari
Asamu tak pernah pudar
Menyalakan api kehidupan
Berbagai liku hidup
Kau terjang tanpa resah
Lelah menjadi rutinitasmu
Isak tangis putra-putrimu
Ialah melodi dan irama bagimu
Keridaan pada genggamanmu
Surga di bawah telapak kakimu
Kebaikan di lubuk hatimu
Menuntun doa untuk anakmu
Yogyakarta, 15/11/2017
Penulis lahir di Klaten dan pegiat Lembah Literasi Mafaza Yogyakarta (L2MY).