Sajak Masruri Abdullah

Regional.com

Terimakasih Tuhan

 

Terus kumelangkah kemanapun yang menjadi kehendakMu

meskipun jalan terjal yang harus ditempuh

tersandung kerikil, tertusuk perihnya duri resah

bahkan terhempas badai gelombang duka

terasa lunglai  untuk melaluinya

 

Terus kumelangkah kemanapun yang menjadi kehendakMu

meski jiwa dan raga seolah dirantai lelah

tertatih, terseok, terhimpit dan terlempar bagai sampah

Tuhan, perih dan hina diri ini

 

Terus kumelangkah kemanapun yang menjadi kehendakMu

meski harga diri tak lagi berarti

meski darah juang dikorbankan

meski diri ini dicemoohkan

 

Terus kumelangkah kemanapun yang menjadi kehendakMu

Tuhan, secercah cahayaMu mulai membuka dada

memancarkan teropong cahaya tuk menerangi langkah

di padang rahmat cintaMu

terimakasih Tuhan

 

Yogyakarta, 14 Februari 2018

*) Penulis lahir di Wonosobo  juga guru MA. Mafaza Bantul yang sekaligus pegiat Lembah Literasi Mafaza Yogyakarta (L2MY)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *