Pantai Baron dan Semesta Permainan MA. Mafaza Bantul

Bantul – Memang setiap aktivitas membutuhkan jeda untuk merefresh kehangatannya. Termasuk dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Nah, di Ahad pagi (07/08) yang masih remang-remang, santri putra-putri MA. Mafaza berangkat dari asrama masing-masing dengan truk polda DIY menuju pantai indah, Baron Gunungkidul Yogyakarta. Putri dari jl. Veteran Bantul dan putra dari jl. Wonosari Bantul. Ada sekian agenda yang dilaksanakan dan bisa diikuti oleh mereka; estafet karet, pindah koran, dan pipa bocor.

Polusi truk yang menyerang hidung begitu setia menemani sepanjang perjalan, tidak menjadi kendala bagi mereka untuk berlibur. Di antara mereka ada yang tetap asyik dalam perjalanan, namun juga ada yang muntah. Itulah seni perjalanan yang menjadi suasana tersendiri. Dua truk transportasi pemisah antara siswa dan siswi. Di sana pulalah, bapak ibu guru bersama mereka. Kebersamaan ini sebentuk keakraban antarpeserta didik dengan guru-gurunya.

Sebelum matahari meninggi jauh di atas sana, tepat jam 08.05, mereka tiba di pantai Baron yang di bibirnya air tawar berlabuh. Atas arahan Putri dan Murni sebagai penangung jawab agenda outborn, semua peserta berkumpul di halaman patai yang rindang dengan pohon-pohonya. Siswi dan siswa berada dalam kelompok yang sudah ditentukan. Mereka mempersiapkan permainan pertama, estafet karet yang juga diikuti oleh guru dan musrif. Satu tim yang terdiri 7 pemain menjalankan karet dari sedotan satu ke sedotan berikutnya yang juga digigit oleh peserta. Sorak sorai penonton menemani mulut macucung dengan sedotan dan karetnya.

Permainan tidak semata permainan melainkan ada nilai yang perlu dipetik. Permainan pindah koran yang dilakukan 7 orang secara beregu menunjukkan kerja sama yang dijaga untuk mencapai finish terdepan. Ada yang berdiri menunggu teman lainnya untuk mengambil koran yang di belakangnya kemudian diletakkan di depan timnya. Begitu seterusnya untuk merealisasikan teamwork yang solid.

Pada permainan ketiga, mereka kian ditantang untuk saling menjaga pipa bocor agar  air tidak keluar saat diisi air laut. Permainan yang berlangsung di bibir pantai ini mengundang perhatian wisatawan lain untuk ikut serta menikamti semangat tim dalam mengisi pipa bocor. Tim yang lebih rapat dan kompak menutup bocor lebih berpeluang untuk mengeluarkan balon kecil yang berada dalam pipa tegak itu.

Jam 10.15. Air pantai Baron pasang namun tidak seberapa. Permainan selesai, mereka menceburkan diri di pinggir pantai. Kepala sekolah, guru, dan karyawan berbaur dengan mereka sambil menikmati desir ombak yang menyisir. Sebuah aktivitas pelepas penat yang dibarengi foto bersama sebagai kenangan rihlah mereka. Pada 13.30 WIB, semua warga MA. Mafaza menarikkan diri dari pantai kemudian dilanjutkan dengan salat Dhuhur dan makan siang di bawah pohon yang masih teduh itu. Sebelum naik kendaraan pulang, mereka masih tukar kado seharga Rp. 5.000.00 di gazebo Baron. Buku, pena, pensil, snack adalah di antara hadiah yang dibungkus dalam kado mereka. Kemudian ditutup oleh kepala dan dilanjutkan dengan sayonara. (MR)

4 komentar untuk “Pantai Baron dan Semesta Permainan MA. Mafaza Bantul”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *