Kurban dan Penyembelihan Egoisme

Bantul – 10 Dzul Hijah merupakan hari besar Islam dalam merayakan hari raya Idul Adha. Selain tanggal itu, hari Tasyrik (11 s.d 13 Dzul Hijah) juga hari pesta umat muslim dengan daging kurban. Dengan berbagi, kurban dilakukan semata menyembelih egoisme demi solidaritas yang lebih utuh. MA. Mafaza termasuk lembaga yang menyelenggarakan kurban tersebut.

Pada Ahad, (01/09), kampus II Mafaza sebagai tempat penyembelihan hewan kurban sapi dan dua kambing. Shahibul Qurban 1 ekor sapi, yaitu Sri Hartini, Indah, Hamatun Nafida, keluarga Khadafi, Keluarga Subhan Khadafi, Wardanah, dan Nyai Suparti. Dua kambing kurban, yaitu Nindias Nur Khailika binti Andi Hirmawan dan wali Nur Laila.

Jam 07.30 mulai penyembelihan hewan kurban oleh pemotong khusus. Pelaksanaan ini dibantu dan diikuti warga madrasah juga warga sekitar kampus II MA. Mafaza. Daging dipotong menjadi 100 bungkus untuk dibagikan ke warga sekitar. Di MA. Mafaza, daging tidak hanya dimasak kuah ataupun rendang, namun juga dibakar – sate. Lezat. Sebagain daging yang dimasak dan dibakar dapat dinikmati oleh warga madrasah dan penduduk sekitar yang ikut bantu pemotongan hewan kurban.

Hikmah kurban tidak hanya sekadar penyembelihan hewan semata, melainkan juga sebentuk pemotongan egoisme siapapun yang sadar akan pentingnya ukhuwah antarsesama dan peningkatan kualitas keimanan kepada Allah SWT. Pembagian daging merupakan kepedulian terhadap sesama dan memperat tali persaudaraan. (MR)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *